
URGENSI STIMULAN KEBIJAKAN DI TENGAH KRISIS GLOBAL1
Oleh: Mudrajad Kuncoro2
Krisis keuangan global ternyata memberi pelajaran bahwa kapitalisme global terbukti rentan terhadap krisis. Ambruknya perusahaan-perusahaan besar dan global di Amerika Serikat (AS) dan Eropa menjadi headline semua media massa di dunia. Indeks harga saham gabungan dan nilai kurs ikut merosot drastis yang membuktikan contagion effect, dampak penularan krisis sangat cepat menjalar ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia.
Apa beda dimensi krisis Asia pada tahun 1998 dengan krisis keuangan global 2008? Dimensi krisis Indonesia tahun 1998 ternyata paling parah dibandingkan enam negara Asia lainnya. Demikian catatan Bhanoji Rao dalam buku East Asian Economies: The Miracle, a Crisis and the Future (2001). Dalam menghadapi krisis mata uang dan naiknya tingkat suku bunga, kebangkrutan perusahaan dan bank dapat menyebabkan krisis keuangan. Liquidity crunch di satu sisi, pesimisme konsumen dan investor di sisi yang lain, dapat menyebabkan kontraksi investasi, yang diikuti dengan krisis ekonomi dan pengangguran. Hal tersebut menyebabkan krisis sosial dan bahkan krisis politik. Singkatnya, sepuluh tahun lalu, Indonesia mengalami krisis total (kristal) tidak hanya krisis moneter.
Makalah ini akan menelusuri krisis keuangan global (KKG) yang dibandingkan dengan krisis keuangan Asia (KKA) tahun 1997-1998. Selanjutnya akan dianalisis sejauh mana dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian Indonesia, bagaimana respon kebijakan pemerintah, desain dan implementasi stimulus fiskal, bagaimana arah kebijakan moneter, dan perlunya meta policy mix.
...selengkapnya donwload makalah ini

====================================================================
1 Makalah ini disajikan dalam acara seminar nasional 2009 bertajuk “Kebijakan Stimulus Fiskal: Solusi Kesejahteraan Rakyat atau Sekedar Realisasi Program Pemerintah?”, FE Undip Semarang, 8 Agustus 2009.
2 Guru Besar dan Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM; Pemimpin Redaksi Journal of Indonesian Economy & Business; Chief Economist PT Recapital Advisors. http://www.mudrajad.com.
0 komentar:
Posting Komentar